Pengendalian Biaya
Untuk Hotel dan Restaurant
Hotel sebagai suatu unit bisnis yang menawarkan jasa kamar, makanan, minuman
serta berbagai jasa lain yang kesemuanya dimaksudkan untuk melayani tamu.
Pendapatan jasa kamar memberikan kontribusi kurang lebih 65% dari total
pendapatan hotel, dan pendapatan kedua terbesar dari makanan dan minuman yang
memberikan kontribusi kurang lebih 30%, kisaran persentase harga pokok sangat
tergantung pada jenis kelas hotel dan restaurant serta target laba yang
ditentukan oleh pihak managemant.
Khusus makanan dan
kisaran harga pokok 30 - 40% dari harga jual, sementara untuk minuman antara 25
- 30 dari harga jual, data ini berdasarkan hasil laporan keuangan beberapa hotel
dikawasan wisata bali.
Untuk mencapai sasaran pendapatan maka hotel dan restaurant memelukan sistem
pengendalian harga pokok sebagai panduan manajemen, dari segi menu
didapatkannya konsistensi cita rasa, takaran, penampilan, dan mutu bahan baku
yang digunakan.
Tujuan Pengendalian Harga Pokok makanan dan minuman
Mengendalikan mutu produk makanan dan minuman yang ditawarkan sesuai yang
ditentukan.
Mengendalikan harga pokok makanan dan minuman. Dapat dikendalikan jika
menetukan ukuran-ukuran baku (standar portion size)
Mencapai target laba yang ditentukan. Target laba dapat dicapai bila harga
pokok dapat dikendalikan.
Melakuakn tindakan koreksi yang diperlukan. Bila terjadi penyimpangan pada
target laba yang ditentukan (misalnya 5%)
Meningkatkan efisiensi operasional bagian makanan dan minuman. Menu yang tidak
populer dapat diganti dengan item menu lain demi optimalisasi laba.
Target harga pokok
F&B dapat dicapai bila adanya koordinasi yang baik diantara fungsi
pembelian (purchasing) penerimaan (receiving) penyimpanan dan pengeluaran
(store) pra penyiapan (kitchen) dan fungsi penjualan (sales/resto).
Kualifikasi sumber daya manusia Pencapaian sasaran harga pokok memiliki
pengaruh yang sangat signifikan pada fungsi kualifikasi sumber daya manusia.
Pemilihan bahan pokok yang berkualitas, penyimpanan yang seusai standar dan
proses pengeluaran barang, proses produksi sampai pada fungsi penjualan.
Penerapan pengendalian harga pokok perlu di sosialisasikan oleh managemant
secara menyeluruh, dikarenakan sebagian karyawan akan terkejut ketika
pengendalian harga pokok tiba-tiba dilaksanakan. Toleransi yang lazim dalam
perhitungan harga pokok per porsi adalah sebesar 1%.
Pengertian Harga Pokok Makanan dan Minuman
Pada bisnis hotel dan restauran yang dimaksud dengan Harga pokok makanan dan
minuman adalah harga semua bahan makanan yang digunakan untuk memproduksi suatu
jenis makanan. Harga pokok langsung dikompensasikan pada penjualan makanan yang
terjadi. Biaya - biaya lain seperti biaya tenaga kerja tidak dibebankan pada
perhitungan harga pokok makanan dan minuman.
Akuntansi perhotelan pada dasarnya merupakan akuntansi departemental, karena
setiap departemant membuat laporan mengenai penjuLan dan atau biaya- biaya
departemen itu sendiri.
Menjalankan bisnis rertauran pada sebuah hotel ada dua katagori yaitu mandiri
dan terintergrasi. yang dimaksud dengan Restaurant mandiri adalah restaurant
yang secara operational menawarkan makanan dan minuman merupakan sutu entitas
yang tidak menjadi bagian atau unit dari suatu hotel. Untuk restauran yang
merupakan bagian (outlet) dari suatu hotel mengkompensasikan harga pokok
makanan dan minuman dengan penjualan yang dicapai.
Rumus Perhitungan Harga Pokok Makanan dan Minuman
Tabel ilustrasi (nasi goreng nanas) perhitungan harga pokok takaran baku per
porsi ;
NO.
____ |
Nama Bahan
__________________ |
Jumlah
_______________ |
Harga/ Uit
_________ |
HP (Rp)
_________ |
|
1
|
Udang 2 Ekor
|
450
|
gr
|
3,000
|
6,000
|
2
|
Nasi Putih
|
1,500
|
gr
|
1,500
|
1,500
|
3
|
Nenas Utuh
|
1
|
pcs
|
2,000
|
2,000
|
4
|
Sambal
|
10
|
sdk
|
50
|
500
|
5
|
Saos Tomat
|
10
|
sdk
|
50
|
500
|
6
|
Garam
|
10
|
sdk
|
25
|
250
|
7
|
Merica
|
10
|
sdk
|
25
|
250
|
8
|
Gula Pasir
|
10
|
sdk
|
25
|
250
|
9
|
Bawang Putih
|
10
|
sdk
|
25
|
250
|
10
|
Bawang Bombay
|
10
|
gr
|
50
|
500
|
11
|
Daun Bawang
|
10
|
gr
|
50
|
500
|
12
____ |
Cabe Merah Diiris
__________________ |
20
__________ |
gr
_____ |
25
_________ |
500
_________ |
Jumlah Harga
Pokok
|
Rp 13,000
|
Harga pokok per porsi Rp 13.000
Harga jual per porsi Rp 27.000
Persentase harga pokok per porsi : 48,15 %
Jadi rumus / formula perhitungan cost sbb:
[ Harga Pokok / Harga Jual x 100 = ...... % ]
Standar Yield
Yield merupakan berat bersih yang didapat setelah suatu makanan segar melalui
pra penyiapan hingga siap dimasak. Yield dapat dinyatakan dengan rasio berat
mula- mula dengan berat bersih. Sebagai ilustrasi ; berat udang ketika dibeli
1000 gram, agar menjadi bahan siap olah maka kepala dan kulit dihilangkan,
berat bersih yang didapat setelah pra penyiapan 700 gram. Yield untuk udang 70%
atau 700 gram. Ada 300 gram bagian udang yang terbuang setelah proses hingga
masak. Bila harga mula - mula Rp 10.000 untuk 1000 gram maka dapat dinyatakan
bahwa harga udang bersih untuk 1000 gram menjadi Rp14.286 (dibulatkan).
Semoga Bermanfaat...
EFISIENSI BIAYA
Semakin tingginya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan Tanpa perhitungan
yang matang (biaya) akan berdampak luas terhadap ketahanan dan daya saing perusahaan
itu sendiri. Jika ditinjau secara sepintas dari tahun ke tahun, memang biaya
selalu mengalami peningkatan, namun para pengusaha perlu lagi meninjau secara
mendalam dan lebih bijak, apakah biaya tersebut masih relevan untuk dikeluarkan
oleh perusahaan atau tidak, jangan sampai biaya yang seharusnya perlu malah
dihapuskan dengan alasan menghindari pemborosan yang berdampak pada peningkatan
kualitas perusahaan Bahkan merugikan perusahaan itu sendiri.
Pengertian biaya yang dimaksudkan disini adalah pengorbanan nilai yang memberikan
sumbangan yang berguna untuk mencapai suatu sasaran. Terdapat beberapa cara
untuk mengefisiensikan biaya, antara lain dengan pengendalian (control) dan
memotong biaya.
Pengendalian (control) adalah proses untuk menjamin agar kegiatan mengarah ke
tujuan yang diinginkan, sedangkan cutting costs (memotong biaya) merupakan cara
yang paling sederhana meningkatkan bottom line.
Tujuan cost control antara lain ;
- Menghitung beban biaya
- Menyusun anggaran, dan
- Mengendalikan biaya
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya – biaya yang terjadi dalam
perusahaan harus dicatat dan digolongkan secara tepat dan benar, sehingga
memungkinkan untuk dilakukan :
- Penentuan biaya secara teliti
- Pengendalian biaya
- Analisa biaya
Tugas cost control ;
- Menentukan anggaran biaya atas
tiap jenis biaya yang dikeluarkan ke dalam masing-masing departemen.
- Mengendalikan pengeluaran biaya
dengan membandingkan antara anggaran dengan biaya aktualnya
- Membuat laporan biaya untuk
masing – masing departemen
- Mengawasi tugas – tugas yang dikerjakan oleh bawahannya dan menyelesaikan masalah yang tidak dapat diatasi oleh bawahannya
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan cost control :
- Mengidentifikasi pusat usaha
- Managing cost control
- Pihak – pihak yang terlibat
- Penghematan
- Mengidentifikasi pusat usaha
- Identifikasi pusat biaya utama
Biaya disini bisa meliputi : pembelian, produksi, penjualan dan pemasaran,
finance, administrasi, pendapatan, fasilitas manajemen, dan riset dan
pengembangan (R&D).
Identifikasi biaya yang utama di dalam masing-masing pusat biaya
Biaya disini bisa meliputi : biaya gaji staff, bahan baku dan persediaan, PLN
dan PDAM, pengeluaran modal, pembelian lain (promosi dan iklan), pendapatan,
postel, perjalanan, dan ongkos pengangkutan.
Beberapa pusat biaya, seperti R&D, memang penting tetapi tidak memberikan
kontribusi langsung ke bottom line, untuk itu harus ditinjau kontribusi yang
dihasilkan sebelum memutuskan untuk memotong anggaran mereka.
Managing cost control
Dimulai dari sasaran Usaha
Tetapkan biaya standar untuk mencapai tujuan, Biaya standar akan membuat
kita berada dalam suatu dunia yang ideal
Tetapkan biaya – biaya yang dianggarkan secara realistis(berdasarkan
pengalaman)
Biaya yang dianggarkan pada umumnya lebih tinggi dibanding biaya standar, namun
terkadang biaya yang dianggarkan boleh lebih rendah dari biaya standar apabila
sudah ada analisa diperkirakan biaya akan lebih efisien.
Pihak – pihak yang terlibat
Dalam satu pusat biaya umumnya menjadi tanggung jawab satu orang manager.
Beberapa biaya dapat lebih mudah dikendalikan jika satu orang manager
bertanggungjawab untuk biaya itu dalam organisasi. Namun sebelum mengambil
keputusan, harus dilakukan pendekatan “top-down” agar tidak kehilangan sesuatu
yang berharga jika tidak berhati – hati dalam memotong sesuatu yang vital.
Libatkan karyawan yang ada dalam pengendalian biaya.
Karyawan dapat menyarankan gagasan penghematan biaya, terutama jika ada suatu
perangsang untuk melakukannya (misalkan diberi insentif). Tanyakan apa yang
menjadi permasalahnnya atau hanya akan membuang – buang waktu.
Penghematan
Beberapa biaya dengan resiko kecil dapat dikurangi :
Mengecek invoice dari supllier, mungkin terdapat biaya tambahan, misal :
penagihan double untuk invoice yang sama, koreksi harga, atau hilangnya
discount.
Hapuskan biaya-biaya yang tidak diperlukan
Hindarkan over kapasitas (misalnya line telepon tidaK terpakai, Hilangkan
melakukan proses yang sia-sia
Pangkas biaya-biaya yang berlebihan
Cari alternatif supplier yang mahal dengan yang lebih murah, atau melakukan
negosiasi harga dengan diperolehnya diskon Dll.
Hindari sering melakukan order pesanan kecil
Pertimbangkan mengalihkan tagihan bulanan tunggal untuk langsung dipotongkan
via Bank dengan system auto debet (tagihan listrik, air, telepon dipotongkan di
Rekening Koran).
Dengan melakukan sistem kendali biaya, diharapkan perusahaan dapat lebih
efisien dan menghemat biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan,
sehingga perusahaan dapat bersaing secara kompetitif dimasa-masa
mendatang.
what a very perfect posting sir..
BalasHapus